Senin, 09 Juli 2012

SekoLah Dasar atau SekoLah Sadar??

          JuduL yang aneh yaa??? Sebenarnya bukan aneh, namun ituLah adanya. Di bangku sekoLah makin tinggi tingkatan kita maka akan makin semakin sadarLah kita, seperti saat SD. HLoo? kok gak dari TK ato PAUD Oom?? MasaLahe saya gak sekoLah Langsung SD jadi kita muLai dari SD. Jadi saat saya SD saya merasakan bahwa saya baru sadar adanya Lingkungan sosiaL yang bukan cuma antar RT, tapi antar RW. Saya juga sadar waLaupun orang tua saya juga seorang guru, namun diLuar sana masih banyak guru yang harus kita gugu dan tiru. Saat keLas I saya merasakan anehnya diajar oLeh Guru otoriter yang bisa sampean baca Lengkapnya disini. Di keLas II saya merasakan bagaimana seorang ibu kepaLa sekoLah yang merangkap menjadi Guru. Waktu keLas III bagaimana tegangnya guru kiLLer mengajar keLas saya aLami seLama setahun penuh. 

          Kebosanan meLanda dirasakan oLeh saya dikaLa Guru kiLLer kembaLi mengajar, namun ditengah jaLan harus sedih (hLoOo..sedih kok harus???) iya, sedih itu sebuah keharusan ketika satu sekoLahan baik itu Guru, maupun siswa menangisi kepergian bapakGuru kami itu. Guru tersebut harus berpisah dengan kami dikarenakan pindah tugasHabis sedih (?) harusny akebahagiaan kami rasakan karena jika ada yang pergi harusnya da yang datang, namun semua itu hanya angan, karen kebosanan kembaLi meLanda karena ibu kepaLa sekoLah yang pernah mengajar di keLas II kembaLi mengajar kami. JadiLah keLas IV ini keLas tanpa pembaharuan Guru.


          Mengingat Guru SD memang tidak akan ada habis ceritanya, karena di SD kita juga sadar ketika kita masuk keLas sampai waktu puLang kita mempunyai Orang Tua yang kita panggiL bapak/ibu Guru. Seperti yang saya rasakan ketika keLas V, guru kami di keLas V seLaLu datang terLambat, dan ketika datang beLiau sering sekaLi memberikan tugas menyaLin. Sungguh saat itupun saya sudah meniLai bahwa haL ini sudah sangat tidak reLevan dengan tingkatan keLas ini. Namun disitu saya sadar ketika beLiau berkeLuh kesah kepada kami dikeLas Layaknya seorang ayah yang bertutur kata kepada anaknya, beLiau berkata  bahwa bapak Guru saya tersebut ternyata berangkat siang karena ada kepentingan yang tidak dapat ditangguhkan daLam keLuarganya.

 

          Yang namanya Orang Tua pasti akan membeLa anaknya, ituLah yang terjadi kepada saya ketika keLas VI. Saat itu adaLah ketika pendataan biodata siswa uLang yang bertujuan untuk penuLisan ijasah, sebenarnya haL ini tidak perLu repot2 diLakukan karena tinggaL Lihat buku induks saja sudah berez. Namun disiniLah berkah bagi saya karena ketika pendaftaran data saya saLah. Ketika semua data siswa terkumpuL maa masaLah yang saya suka muncuL, yakni ketika guru keLas I yang mendata saat pendataan duLu ngeyeL meLawan guru keLas VI saya. Dan bisa ditebak debat itu dimenangkan oLeh guru keLas VI, karena kebetuLan ketika saya LuLus adaLah tahun 2000, yang mana mrupakan tahun kabisat. Jadi waktu itu hanya bermodaL kaLender guru keLas VI sudah bisa membuat guru keLas I terdiam seribu bahasa. Sungguh pengaLaman yang unik.

 

             Guru keLas I-keLas VI sudah habis diceritakan semua, namun dimanakah Guru OLahRaga dan Guru PAI??. Untuk guru OLahRaga dirangkap oLeh guru keLas kita, waktu itu OLahRaganya paLing banter ya Lari muterin sawah. Jadi jangan heran kaLau meLihat saya kurang jago daLam beroLahraga. SeLain OLahRaga, ada kesaLahan daLam SD yang saya rasakan sampai sekarang, yaitu kecakapan berbahasa daerah dan kesenian, karena memang sangat jarang diajarkan, bahkan bisa dibiLang untuk Bahasa Daerah nyaris tidak diajarkan di tiap tingkatan yang saya LaLui. SeLanjutnya adaLah Guru PAI, menurut saya adaLah guru speciaL bagi saya, karena beLiau adaLah guru mapeL PAI abadi dari keLas I-VI, beLiauLah yang mengajarkan shoLat, do'a sehari-hari, serta kadang bercerita tentang kehidupan para Nabi kita. BeLiau adaLah orang yang sabar, meskipun marah beLiau tidak menyebarkan kebencian.


            ItuLah sepenggal kisah tentang Guru2 saya ketika SD. Mohon maaf ketika yang saya ketikkan sungguh tidak menyenangkan, karena namanya manusia itu tempatnya saLah, dan sempurna itu miLik andra and the backbone. Dan apa yang saya utarakan ini hanyaLah tuLisan dari apa yang ada di kepaLa saya. Namun apapun itu Guru SD adaLah Guru  yang menyadarkan saya tentang berbagai niLai dasar kehidupan penting yang sampai sekarang masih berguna untuk kehidupan pribadi, sosiaL maupun spirituaL saya. Terima kasih guruku, terima kasih tak terhingga untukmu.

          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BerkomentarLah dengan bijak dan santun