Karnawi (70) warga dukuh Tegaron desa Ujung Pandan kecamatan Welahan beberapa bulan ini melakukan lakon dengan Adzan di ratusan musholla dan masjid di seputaran Jepara dan Demak. Hingga kini sudah lebih dari 300 musholla dan masjid yang ia datangi setiap hari dengan sepeda tuanya.
“Lakon ini saya jalani sejak 7 bulan lalu. Tugas ini datang dari Syekh Hussain Mayong. Ketika itu saya mohon berkah dan beliau mengatakan yen wes tuwo, yen iso ya adzan neng masjid sak kuatmu,” ujarnya.
Ia mengatakan, lakon yang dijalani itu nglenter, pasrah begitu saja. Jika badannya tetap sehat dengan sepeda tuanya ia keliling dari desa ke desa. Sesampainya di musholla dan masjid ia pun mohon izin untuk adzan. Jika diperbolehkan ia kemudian mengumandangkan adzan dilanjutkan dengan membaca shalawat dan diakhiri dengan iqamah, pertanda shalat jamaah dimulai.
“Kadang kala ada juga yang melarang karena sudah ada muadzin khusus. Jika tidak boleh saya pun tidak apa-apa. Namun kebanyakan mereka membolehkan saya untuk adzan dan iqamah,” terang Karnawi.
Meskipun sudah lebih dari 300 musholla dan masjid yang disambangi, ia belum menghentikan lakonnya itu. Karenanya hari-hari ke depan ia tetap menjalani kegiatannya itu dengan bersepeda. Untuk makan ia membawa bekal sendiri dari rumah.
Selama menjalani lakon dirinya tidak pernah menginap atau tidur bermalam di musholla atau masjid. Jika jarak cukup jauh dari rumahnya ia berangkat pagi-pagi dan senja menjelang Karnawi pun bergegas pulang.
“Itu pesan ponakan saya. Karena saya tinggal dengan ponakan boleh menjalani lakon mulai pagi hingga sore, malam sudah harus menemaninya lagi,” imbuhnya.
Baginya tiada kepentingan apa pun menjalani lakon tersebut melainkan hanya untuk mengisi sisa hidupnya sebelum ajal menjemput.
(soearamoeria.blogspot.com)